Salah satu jenis reaksi umum yang terjadi dalam larutan adalah reaksi pengendapan. Reaksi pengendapan merupakan reaksi
yang menghasilkan produk tetapi tidak larut dalam pelarutnya (mengendap). Endapan adalah zat
yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Reaksi
presipitasi biasanya melibatkan senyawa ionik.
Misalnya, larutan Pb (NO3)2 ditambahkan dengan larutan
KI, maka terbentuklah endapan berwarna kuning dari Timbal (II) Iodida (PbI2).
Reaksinya sebagai berikut:
Pb (NO3)2 (aq) + 2 KI(aq) → PbI2 (s) + 2 KNO3(aq)
Kalium nitrat
tetap dalam larutan. Gambar
diatas menunjukkan reaksi ini sedang berlangsung. Reaksi tersebut adalah contoh
reaksi metatesis (a
double-displacement
reaction), reaksi yang melibatkan pertukaran bagian antara dua senyawa dan menghasilkan produk setidaknya satu produk reaksi akan membentuk
endapan, gas
atau elektrolit lemah. (Dalam hal ini, kation dalam dua
senyawa bertukar anion,
jadi Pb2+ berikatan
dengan I- menjadi PbI2 dan KI berikatan dengan NO3- menjadi KNO3). Reaksi pengendapan yang dibahas
dalam bab ini adalah contoh reaksi metatesis.
Kelarutan
Bagaimana
kita bisa memprediksi apakah endapan akan terbentuk ketika suatu senyawa ditambahkan
sebuah larutan atau bahkan lebih ?
Itu
tergantung pada kelarutan setiap zat terlarut. Kelarutan didefinisikan sebagai
jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam pelarut pada jumlah tertentu
dan pada suhu tertentu. Para ahli kimia menyebutnya sebagai zat terlarut, sedikit
larut atau tidak larut dalam arti kualitatif. Suatu zat dikatakan larut jika
pada jumlah tertentu zat tersebut terlihat jelas larut ketika ditambahkan air.
Jika tidak, maka zat tersebut dikatakan sebagai zat yang sedikit larut atau
tidak larut. Semua senyawa ionic adalah eloktrolit kuat, akan tetapi memiliki
kelarutan yang berbeda-beda. Tabel berikut mengklasifikasikan
sejumlah senyawa ionik umum sebagai larut atau tidak larut. Perlu diingat,
bagaimanapun senyawa yang larut pun dapat mengalami pengendapan sampai batas
tertentu .
Tabel. 1
Aturan Kelarutan untuk Senyawa Ionik
Umum dalam Air pada 25oC
Senyawa Larut
|
Pengecualian Tidak Larut
|
Senyawa mengandung ion logam alkali (Li+, Na+,
K+, Rb+, Cs+) dan ion ammonium (NH4+),
Nitrat (NO3-), Bikarbonat (HCO3-),
dan Klorat (ClO3-)
|
|
Halida (Cl-, Br-, I-)
|
Halida dari Ag+, Hg22+,
dan Pb2+
|
Sulfat (SO42-)
|
Sulfat dari Ag+, Ca2+, Sr2+,
Ba2+, Hg22+, dan Pb2+
|
Senyawa Tidak Larut
|
Pengecualian Larut
|
Karbonat (CO32-), Fosfat (PO43-),
Kromat (CrO42-), Sulfida (S2-)
|
Senyawa mengandung ion logam alkali dan ion ammonium
|
Hidroksida (OH-)
|
Senyawa mengandung ion logam alkali dan ion Ba2+
|
Al(OH)3
Persamaan Molekuler, Persamaan Ionik, dan Persamaan Ion Bersih
Persamaan yang menjelaskan pengendapan Timbal (II) Iodida pada halaman sebelumnya disebut sebagai persamaan molekul karena rumus-rumus senyawa ditulis seolah-olah semua spesies ada sebagai molekul atau kesatuan utuh. Persamaan molekul berguna untuk mengidentifikasi reagen (seperti, Timbal (II) Nitrat dan Kalium Iodida]. Untuk menghasilkan reaksi ini di laboraotorium maka kita perlu menggunkan persamaan molekuler.Namun, persamaan molekuler tidak menjelaskan secara detail apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam larutan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ketika senyawa ionik larut dalam air, mereka terpisah dan berikatan ke dalam komponen kation dan anion mereka. Agar lebih realistis, persamaan seharusnya menunjukkan disosiasi senyawa ionik terlarut menjadi ion. Oleh karena itu, kita kembali ke reaksi antara Timbal (II) Nitrat dan Kalium Iodida, berikut reaksinya:
Pb2+(aq) + 2NO3- (aq) +
2 K+(aq) + 2I-(aq) → PbI2 (s) + 2 K+
(aq) + 2NO3-(aq)
Persamaan sebelumnya adalah contoh persamaan ion, yang menunjukkan spesies terlarut sebagai ion bebas. Untuk melihat apakah endapan terbentuk dari larutan ini, pertama kita gabungkan kation dan anion dari berbagai senyawa yaitu PbI2 dan KNO3. Mengacu pada Tabel. 1, kita dapat lihat bahwa PbI2 adalah senywa yang tidak larut dan KNO3 adalah senyawa yang larut. Oleh karena itu KNO3 terpisah dalam larutan menjadi ion K+ dan ion NO32- yang disebut sebagai ion spectator (ion penonton) atau ion yang tidak terlibat dalam reaksi keseluruhan. Karena ion spectator muncul di kedua sisi persamaan, mereka dapat dihilangkan dari persamaan:
Nah, tersisa dengan persamaan ion
bersih, yang hanya menunjukkan spesies tersebut yang sebenarnya terlibat dalam
reaksi:
Pb2+(aq) + 2I-(aq) → PbI2 (s)
Kita ambil contoh lain, kita tahu
bahwa ketika larutan Barium Klorida (BaCl2) ditambahkan ke dalam
larutan Natrium Sulfat (Na2SO4) maka terbentuk endapan
putih. Perlakuan ini sebagai contoh dari reaksi metatesis, produk yang
terbentuk adalah BaSO4 dan NaCl. Kita dapat melihat dari Tabel 1
bahwa hanya BaSO4 yang tidak larut. Berikut persamaan molekulnya:
BaCl2(aq) + Na2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2NaCl(aq)
Persamaan ion untuk reaksi diatas:
Menhilangkan ion spectator (Na+
dan Cl-) di kedua sisi persamaan maka menghasilkan ion bersih
sebagai berikut:
Ba2+ (aq) + SO42-(aq) → BaSO4(s)
Berikut ringkasan empat langkah prosedur penulisan ionik dan persamaan ionik neto:
1. Tulis persamaan molekuler seimbang untuk reaksi, menggunakan rumus yang benar untuk senyawa ionik reaktan dan produk. Lihat Tabel 1 untuk mengetahui yang mana berasal dari produk tidak larut dan akan muncul sebagai endapan.
2. Tuliskan persamaan ion untuk reaksi. Senyawa yang tidak muncul sebagai endapan harus ditampilkan sebagai ion bebas.
3. Identifikasi dan eliminasi (hilangkan) ion spectator (penonton) di kedua sisi persamaan. Tuliskan persamaan ion bersih untuk reaksi.
4. Periksa apakah muatan dan jumlah atom seimbang dalam persamaan ion bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar